Minggu, 09 Oktober 2011

Teringat Pernah Ikut Jeet Kunedo


Sedikit teringat masa ketika usia masih belasan, duduk di bangku sekolah SMP, entah tahun berapa aku tak ingat persis. Dulu, ketika jamanku, salah satu olah raga yang digemari oleh teman-teman sebaya adalah Seni Bela Diri. Waktu itu trend film-film action seperti kungfu shaolin, komik kungfu Boy cukup digandrungi anak-anak sebayaku. Jadi mungkin bisa dibilang dalam ilmu Psikologi, itu jadi salah satu faktor motivasi orang untuk mengikuti apa yg sedang disukai saat itu. Kalo seorang ideolog bakal menyebut bahwa aku dan teman-teman sebaya sedang terhegemoni trend saat itu.

Beberapa cabang seni beladiri ketika itu yg banyak digandrungi antara lain adalah Karate, Taekwondo, Judo, Wushu, Kempo. Dari kesekian cabang tidak ada satupun yg jadi pilihanku ketika itu. Pilihanku jatuh pada Jeet Kunedo. Bukan cabang olah raga baru sebenarnya, cuma kalah popularitas saja ketika itu. Salah satu alasan kenapa memilih Jeet Kunedo saat itu adalah, dari awal informasi yg kudapatkan bahwa penemu olahraga tersebut adalah Bruce Lee, salah sorang aktor bela diri yg cukup tersohor pada jamannya.

Sedikit mengulang memori, serta ada beberapa hal yang belum aku ketahui sepenuhnya soal Jeet Kunedo, maka iseng-iseng searching melalui google, dan membaca-baca kembali informasi mengenai Jeet Kunedo. Lalu kupikir sepertinya menarik untuk share dan menambah postingan di blog ini mengenai informasi seputar Jeet Kunedo. 

LAMBANG

Lambang Jeet Kune Do. karakter/huruf Cina yang melingkari lambang Taijitu menyatakan: : "Using no way as way" & "Having no limitation as limitation" . Maksudnya jangan berprasangka tentang segala sesuatu & jangan terpenjara oleh segala sesuatu, capailah kebebasan sejati, dan Panah menyimbolkan pergerakan yang tiada akhir dan perubahan dari alam semesta.

Jeet Kune Do dalam bahasa&tulisan china: 截 拳 道 dalam logat kanton: Jitkyùndou, dalam tulisan latin: Jiéquándào,yang berarti cara menahan serangan ("Way of the Intercepting Fist"), Jeet Kune Do atau JKD, adalah seni beladiri yang di kembangkan oleh seniman beladiri sekaligus aktor yaitu Bruce Lee.

SEJARAH & SYSTEM
Jeet Kune Do (JKD) adalah nama yang diberikan Bruce Lee pada filosofi beladirinya pada tahun 1967. pada mulanya, ketika Lee pertama kali memulai menelaah/meneliti gaya bertarung(fighting styles), dia memberi nama seni bela dirinya dengan nama Jun Fan Gung Fu. Ini adalah hasil proses pegembangan beladirinya dari perjalanan panjangnya dalam dunia seni beladiri yang ia tekuni. Bruce Lee menyatakan bahwa konsepnya bukanlah kumpulan berbagai hal yang terbaik dari segala sesuatu untuk membentuk suatu sistem, melainkan menyaringnya. Sebagai gambaran lee meminjam dari chan buddhisme adalah sesuatu yang selalu mengisi sebuah gelas dengan air, lalu mengosongkanya, di gunakan untuk menggambarkan filosofi lee tentang membuang sesuatu yang tak berguna. Dia juga menggunakan apa yang dilakukan pematung yang memulai (karyanya) dari sebongkah tanah liat dan membuang yang “tidak di perlukan” lalu menghasilkan apa yang dia anggap sebagai sesuatu yang memperlihatkan inti pertarungan JKD, Bruce Lee, dan JKDnya, banyajk di pengaruhi oleh tinju dan anggar. Walaupun konsep utamanya ( seperti teori garis tengah dan pukulan tegaklurus, dan serangan lurus,(forward pressure) berasal dari Wing Chun, Lee menghentikan sikap kuda-kuda Wing Chun menjadi apa yang dia klaim lebih fleksibel adalah anggar dan tinju. Pernyataan tersebut membuatnya untuk tidak kaku dalam berdiri. Sebagai contoh sebgai ganti cara mengatur kaki untuk posisi tubuh dalam posisi bertempur maksimal yang saling berhadapan dengan lawan, jkd menggunakan terjangan masuk tanpa membutuhkan teknik dari wingcun

Bruce Lee menginginkan untuk menciptakan seni beladiri yang tak terbatas dan bebas. Kemudian selama mengembangkan Jeet Kune Do, dia akan mengembangkan gagasnya itu termasuk seni untuk pengembangan diri, bukan hanya untuk menjadi petarung yang lebih baik. untuk menggambaran pandangan lee, di th 1971 pada artikel majalah Black Belt, Lee mengatakan "biarkan itu dipahami untuk sekali ini dan seterusnya bahwa saya tidak menemukan gaya yang baru, mencampur atau memodifikasi. Saya sama sekali tidak menetapkan jeet kune do dalam bentuk aturan yang jelas oleh hukum yang membedakan(mencirikan) bentuk ini atau metoda itu . sebaliknya, saya berharap untuk membebaskan teman teman saya dari pembudakan gaya, pola dan doktrin”.

Ketika berlatih gulat (Western wrestling), Lee pernah suatu saat dijepit oleh lawan yang lebih ahli, yang mengatakan apa yang akan lee lakukan jika dia mengalami situasi yang demikian dalam pertarungan yang nyata. Lee menjawab “ tentu saja aku akan menggigitmu”. Salah satu teori JKD adalah petarung harus melakukan apa saja yang diperlukan untuk melindungi dirinya, dengan mengabaikan dari mana teknik yang digunakan itu berasal.
Lee menunjukan Jeet Kune Do adalah untuk mematahkan apa yang dia klaim faktor yang membatasi di dalam latihan gaya trdisional, dan mencari hipotesa cara bertarung yang dia percaya hanya dapat ditemukan dalam suatu pertarungan. Jeet Kune Do sekarang ini terlihat sebagai asal mula dalam ungkapan modern adalah hybrid martial arts.(pesilangan seni beladiri)

Jeet Kune Do tidak hanya mendukung kombinasi dari berbagai aspek gaya yang berbeda, itu juga teleh mengubah banyak aspek yang diadopsi di sesuaikan dengan kemampuan seorang praktisi. Palagi, JKD mendukung para praktisi untuk menterjemahkan berbagai teknik untuk dirinya sendiri, dan mengubahnya untuk tujuan mereka sendiri. Sebagai contoh, lee hampir selalu meletakan tangan yang kua di depan dan yang lebih lemah di belakang, dengan sikap kuda kuda seperti ini ia menggunakan elemen dari tinju, anggar, dan Wing Cun. Seperti halnya anggar posisi sperti ini disebut “posisi siap siaga”. Lee menggabungkan posisi ini dalam JKDnya, seperti yang dia rasakan itu ngnyajikan mobilitas yang terbaik secara keseluruhan. Lee merasakan bahwa tangan yang dominan atau terkuat haruslah di depan karena akan bekerja lebih banyak. Lee meminimalkan penggunaan sikap yang lain kecuali ketika keadaan menjamin aksi seperti itu. Walaupun posisi “siap siaga” itu adalah posisi yang baik secara keseluruhan, itu tidak berarti hanya satu bentuk itu. Lee mengakui bahwa pada saat yang lain posisi yang lain harus digunakan.

Lee merasa ciri dinamis dari JKD adalah yang memungkinkan/bisa dilakukan bagi praktisi tersebut untuk menyesuaikan perubahan dan gejolak dalam suatu pertarungan. Lee percaya bahwa keutusan itu harus dilakukan dengan alasan (latar belakang) pertarungan yang nyata atau pert rungan bebas("all out sparring"). Dia percaya bahwa dalam keadaan seperti itu seseorang akan menganggap teknik tersebut pantas untuk dipakai.

Bruce Lee tidak menitik beratkan pada penghafalan bentuk latihan mandiri (solo training forms) atau "Kata", seperti banyak dipakai sebagian besar gaya tradisional yang dilakukan untuk latihan pemula. Lee sering membadingkan bentuk yang dilakukan tanpa lawan sama dengan mencoba belajar berenang di atas tanah kering. Lee meyakini bahwa pertarungan yang nyata adalah hidup dan dinamis. keadaan dalam pertarungan berubah dari sepersejuta detik ke sepersejuta detik brikutnya.dan dengan begitu untuk mengatur sebelumnya suatu pola dan teknik adalah tidak cukup waktu pada saat berhadapan dengan situasi yang selalu berubah. Seperti sebuah anekdot untuk pemikiran ini, lee suatu kali menulis disebuah batu nisan yang dibaca: dalam ingatan dari manusia mengalir, memenuhi dan disimpangkan oleh keburukan kuno”, yang dimaksud keburukan kuno itu adalah apa yang lee pikirkan dari seni beladiri kuno.

Uraian dan metoda Bruce Lee 'kelihatan seperti kontrofersial pada masanya, dan hingga sekarang. Banyak guru dari sekolah tradisional tidak setuju dengan gagasan yang dikeluarkanya.

Gagasan dari pelatihan silang (cross-training) dalam Jeet Kune Do sama dengan latihan dari (seni beladiri gabungan) Mixed Martial Arts (MMA) pada masa modern -- Bruce Lee telah di pertimbangkan oleh president UFC Dana White sebagai “bapak seni beladiri gabungan” ("father of mixed martial arts"). Banyak pemikiran Jeet Kune Do menjadi dasar dari MMA. Ini khusunya dalam hal penghargaan pada cakupan pertarungan JKD (JKD "Combat Ranges"). Seorang murid mengharapkan untuk belajar berbagai variasi sistem pertarungan dengan masing masing cakupan pertarunganya, dan dengan begitu menjadi efekfif untuk semua, seperti halnya dalam MMA

PRINSIP-PRINSIP
Memahami berbagai prinsip yang lee masukan dalam Jeet Kune Do. Dia yakin bahwasanya pertarungan sebenarnya adalah yang dibuktikan sendiri dan akan membawa kesukseskan bertarung jika memahami 4 macam teknik bertarung (The "4 Combat Ranges" ) terutama adalah apa yang dia yakini merasuk sepenuhnya.menjadi seni beladiri nya. Ini juga prinsip yang kebanyakan berhubungan dengan mixed martial arts. Praktisi JKD juga menyubangkan gagasan bahwa pertahanan yang terbaik adalah serangan gencar. Karena itu timbul prisip “menahan”/mencegat. Lee yakin bahwa ketika lawan melakukan serangan pada seseorang dia harus bergerak kearah lawanya. Ini membuka sebuah peluang untuk menghadang serangan itu atau gerakanya. Prinsip dari pencegatan ini lebih dari sekedar mencegah serangan fisik. Lee yakin bahwa banyak tanpa kata dan sandi ( gerakan yang tak terduga yang tidak di pedulikan lawan) akan dirasakan atau “dicegat” dan dengan demikian menjdadi suatu keuntungan tersendiri. 5 cara menyerang ("5 Ways of Attack") adalah kategri serangan yang membantu para praktisi Jeet kune do mengorganisir tempo pertarunganya dan termasuk bagian serangan dari JKD. Konsep menghentikan pukulan dan tendangan dan elakan yang bersamaan dengan pukulan adalah mengambil dari anggar dan termasuk bagian pertahanan dari JKD. Konsep itu di modifikasi untuk pertarungan tangan kososng dan di terapkan dalam kerangka JKD oleh lee. Konsep itu juga merupakan kehormatan bagi prisip pencegatan.

(serupailah air) Be like water
Lee yakin bahwa sitem beladiri harus sefleksibel mungkin. Dia sering menggunakan air sebagai sebuah perumpamaan untuk menjelaskan mengapa flesibilitas adalah sifat yang sangat dibutuhkan dalam seni beladiri. Air memiliki fleksibilitas yang tak terbatas. Dia dapat terlihat transparan namun disaat yang lai dapat menyembunyikan sesuatu dari penglihatan. Dia dapat terpecah dan mengalir kesegala arah, bergabung di sisi yang lain, atau dia dapat menyusup kesegala sesuatu, dia juga dapat mengikis batu yang keras dengan tetesan lembut padanya atau dapat mengalir melewati kerikil kerikil kecil. Lee yakin bahwa sistem seni beladiri harus memiliki sifat tersebut. Muris JKD menolak latihan sistem tradisional, gaya bertarung dan ilmu pendidikan confucian (Confucian pedagogy) yang di gunakan pada sekolah kung fu tradisional karena kekurangan pada fleksibilitasnya. JKD dihaurskan untuk menjadi konsep yang dinamis yang selalu berubah, dengan begitu menjadi sangat fleksibel ”memahami apa yang berguna dan mengabaikan yang tidak bergua” ("Absorb what is useful; Disregard that which is useless" ) adalah sesuatu yang seringkali dikutip dalam peribahasa Bruce Lee. Murid JKD dengan giat belajar setiap bentuk dari semua pertarungan. Ini dipercaya akan memperluas pengetahuan seseorang pada sistem pertarungan yang lainya; untuk menerapkan berbagai teknik(materi) pada seseorang sebaik untuk mengetahui bagaimana untuk melindungi diri melawan taktik yang demikian. (dikutip dari sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar